Jakarta, 13 Mei – Selama tahun 2024, pemerintah Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam transaksi pengadaan barang dan jasa melalui platform e-Katalog. Laporan terbaru dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat bahwa nilai transaksi yang berhasil dicapai melalui e-Katalog telah mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp 196,7 triliun.
Kepala LKPP, Muhammad Zulfi, dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, menegaskan bahwa jumlah tersebut menunjukkan peningkatan yang substansial dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencatat Rp 150 triliun. Ini menandai pertumbuhan sekitar 31 persen, menunjukkan keefektifan platform ini dalam meningkatkan efisiensi pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Kami berupaya keras untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sistem e-Katalog ini. Dengan begitu, proses pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah tidak hanya lebih cepat dan efisien tapi juga lebih transparan dan akuntabel,” ujar Muhammad Zulfi.
Penjelasan e-Katalog
E-Katalog merupakan sistem elektronik yang dioperasikan oleh LKPP untuk memudahkan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Sistem ini menyediakan daftar harga barang dan jasa yang telah dinilai kualitasnya oleh LKPP, memungkinkan instansi pemerintah untuk melakukan pengadaan dengan lebih mudah dan cepat.
Selama tahun 2024, e-Katalog telah berhasil menarik partisipasi dari lebih dari 3.000 penyedia barang dan jasa. Produk yang tersedia meliputi berbagai kategori, mulai dari peralatan kesehatan, TIK, hingga kendaraan. Muhammad Zulfi menjelaskan bahwa platform tersebut kini menjadi alat utama bagi pemerintah untuk melakukan pengadaan barang dan jasa, dengan total transaksi mencapai 60 persen dari total pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Tidak hanya membantu pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa namun juga memberikan manfaat besar bagi penyedia barang dan jasa. Melaluinya, mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan visibilitas produk, dan memperoleh peluang bisnis baru dengan lebih mudah.
Salah satu penyedia yang telah merasakan manfaat tersebut adalah PT Adijaya Meditama, yang bergerak di bidang peralatan kesehatan. Direktur Utama PT Adijaya Meditama, Rudi Hartono, mengatakan, “Sejak bergabung dengan e-Katalog, omzet kami meningkat hampir dua kali lipat. Ini membuktikan bahwa sistem memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha lokal untuk berkembang.”
Peningkatan transaksi juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang mengharuskan penggunaan e-Katalog dalam pengadaan barang dan jasa tertentu. Maka semakin menjadi pilihan utama dalam proses pengadaan, menggantikan metode tradisional yang lebih lambat dan rentan terhadap manipulasi.
“Kami berharap, dengan terus berkembangnya platform ini, semakin banyak instansi pemerintah dan penyedia barang dan jasa yang terlibat, sehingga proses pengadaan barang dan jasa di Indonesia semakin efisien dan transparan,” tutur Muhammad Zulfi mengakhiri pembicaraannya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintah dan memastikan bahwa setiap rupiah anggaran negara digunakan dengan cara yang paling efektif dan bertanggung jawab.
—
Kesimpulan Perkembangan e-Katalog
Tahun 2024 menandai era baru dalam pengadaan barang dan jasa di Indonesia, dengan e-katalog berperan sebagai motor penggerak utama dalam mendorong efisiensi dan transparansi. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan kinerja pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa tetapi juga membuka peluang luas bagi penyedia barang dan jasa untuk mengembangkan bisnisnya di tingkat nasional. Langkah ini diharapkan akan terus menginspirasi perubahan positif dalam tata kelola pemerintah dan membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan inklusif.
Pelajari tata cara pembiayaan proyek pengadaan pemerintah Anda melalui siyasa.id/cara