Jakarta, 27 Mei – Pada Rabu, 20 Maret 2024, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) RI, Hendrar Prihadi, mengajak para santri Pondok Pesantren Raudlatul Huda Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang wirausaha. Hal ini disampaikan dalam acara Gerakan Santri Menulis (GSM) 2024. Menurut Hendrar, santri memiliki potensi besar untuk berwirausaha, baik sebagai produsen, pemasar, maupun investor. Ia juga menekankan pentingnya memiliki rekam jejak yang baik, manajemen yang baik, dan izin formal untuk sukses dalam berwirausaha.
Data Kemenag 2023 menunjukkan bahwa dari 39.617 pesantren di Indonesia, sebanyak 44,2% sudah memiliki aktivitas ekonomi seperti koperasi UMKM, ekonomi syariah, home industri, agribisnis, dan pelatihan keterampilan. Hendrar menekankan bahwa wirausaha dapat menjadi kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai kesuksesan, santri harus unggul dalam pengemasan, memiliki keunikan produk, dan menjaga kualitas. Konsistensi juga penting, termasuk tidak memainkan harga, selalu tepat waktu, dan meningkatkan kapasitas produk secara berkala. Pemerintah mendukung kewirausahaan santri melalui program santripreneur yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf, Kemenperin, dan Kemenkop UMKM RI. Peran LKPP RI dalam mendukung santripreneur meliputi pelatihan, peralatan, dan perizinan.
Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, melalui Kepala Dinas Kominfo, Supriyanto, menambahkan bahwa pondok pesantren harus berperan penting dalam pendidikan, terutama dalam membangun moral. Namun, dengan perkembangan zaman, santri harus menguasai berbagai bidang ilmu, termasuk kewirausahaan dan keterampilan menulis. Menulis, menurut Supriyanto, adalah cara untuk berdakwah, menyebarkan ide, dan merumuskan masa depan yang ideal.
Telah Berjalan Selama 30 Tahun
Pemimpin Redaksi Suaramerdeka.com, Agus Toto Widyatmoko, menjelaskan bahwa Gerakan Santri Menulis telah berjalan selama 30 tahun dan bertujuan mencerdaskan generasi emas bangsa. Program ini konsisten diselenggarakan setiap Ramadhan sejak tahun 1994 dan diikuti oleh seratusan santri dari Pondok Pesantren Raudlatul Huda.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huda, KH Muhamad Sahal Adzkiya’, mengapresiasi Gerakan Santri Menulis dan mendorong para santri untuk mengikuti pelatihan dengan maksimal. Program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat menulis dan berwirausaha di kalangan santri.
Bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha dengan prinsip syariah, Siyasa+ menawarkan solusi pembiayaan syariah yang aman dan terpercaya. Kami menyediakan layanan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, mendukung usaha Anda dari tahap awal hingga berkembang. Dengan pembiayaan syariah dari Siyasa+, Anda dapat fokus pada pengembangan usaha tanpa khawatir tentang riba dan ketidakpastian. Bergabunglah dengan Siyasa+ dan wujudkan visi usaha Anda dengan dukungan yang tepat. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan konsultasi sekarang!